Blogger ini di Bawah Naungan Majelis Ilmu Majelis Hayyun Fii Qulubina dan Majelis Jami Darussalam

Rabu, 09 Februari 2011

MENGUNGKAP KEBURUKAN "VALENTINE'S DAY"


Assalamualaikum Wr, Wb !!!

 Agan - agan Antum - antum Sohibul bait MUHIBBIIN BLOGGER yang di rahmati Allah SWT, kali ini ane mau sedikit ngulas masalah yang dah ga aneh di telinga para anak'' muda jaman sekarang. Tidak salah dan tidak bukan setiap tanggal 14 Februari yaitu perayaan hari Valentine ... 

Ane mau kasih Masukan serta sedikit info ni sama anak - anak muda jaman sekarang. Apa sih arti Valentine itu, kenapa sih hari Valentine itu bisa terjadi. Siapa sih Orang yang ada di belakang latar belakang terjadinya hari Valentine itu...

Ywdah sok lah di baca ya !!! Insya Allah bermanfaat bagi Agan - agan Antum - Antum pembaca setia MUHIBBIIN BLOGGER ...




Ada berbagia pandangan tentang valentine, ada yang merayakan dan ada pula yang tidak. Saya mencoba menjelaskan makna valentine dari berbagai sudut pandang.
''SEBUAH SEJARAH"


Perayaan
Dulu di romawi ada perayaan yang di namakan Lupercalia (13-18 feb), dua hari pertama yaitu persembahan untuk dewi cinta. Pemuda mengundi nama wanita dalam kotak/botol, lalu nama gadis yang keluar akan menjadi pasangan nya selama setahun untuk senang2. Tanggal 15 feb mereka meminta perlindungan dari dewa Lupercalia, dalam ritualini kaum muda melecut orang dangan kulit binatang. Para wanita pun berebut untuk di lecut, dengan anggapan hal ini membuat subur.


Siapakan Valentine?
Sejarah nya dahulu Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M. Sebelum meninggal ia sempat menulis “Dari Valentinusmu”



Arti "Be my Valentine"
Valentine artinya “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka tanpa di sadari, dengan mengatakan atau menulis kata2 tersebut, kita telah menyekutukan ALLah SWT. Naudjubillah Himinjaliq ...





Cupid si dewa Cinta
Ia di panggil dewa cinta karena rupanya yang rupawan sehingga diburu wanita, bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!








"KEBURUKAN HARI VALENTINE"

Satu: Merayakan hari Valentine meniru orang-orang kafir
Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. At-Tirmidzi)

Apabila kita meniru2 kebiasaan orang kafir, seperti menyembah berhala/dewa, zina, dll.. maka kita juga di anggap sebagai bagian dari kaum itu. Nauzubillah...

Ucapan Selamat berujung pada Kesyirikan
Dengan mengucapkan kata2 "Be my VAlentine" secara tidak langsung kita telah menyekutukan ALLAH, dengan menyembah dewa2 (Lihat penjelasan di atas)






Dua : Hari Valentine = Hari Semangat berzina
Dalam semangat hari valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa hal-hal yang mendekati zina seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. 



Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)

Tiga : Ritual  yang Meniru Perbuatan Setan
Sudah ritualnya dalam valentine memberikan hadiah seperti coklat, bunga, dll. Padahal sebanarnya masih banyak hal yang lebih bermanfaan yang dapat di lakukan, bukan menghambur-hamburkan uang seperti itu.
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini.
Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)

''in the enD"
Selanjutnya saya serahkan pilihan di tangan para pamuda pemudi islam yang di cintai Allah. Apakah menjauhi hal tersebut, ataukah tetap melaksanakan nya..
Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa menjadikan hidup ummatNya penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan ummat Islam termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan dalam hadits qudsi,
Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya,
"Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling berkorban karena Aku dan yang saling mengunjungi karena Aku." (HR. Ahmad).

Semoga kita selalu dalam lindungan dan cinta ALLAH, amien,,,
Wassalam,,

4 komentar:

  1. nais inpoh gan..
    emang kita sebagai pemuda/pemudi ISLAM INDONESIA.. harus menjauhkan kebudayaan barat! yang berlebihan dan menjauhkan kita dari AGAMA..!!

    BalasHapus
  2. semamat rahmatullah galoer gan... ente PretamAG lagie...

    ia bener itu gan... kalu dulu kita di jajah... secarah rohaniah dan fsikis serta batiniah... tapi sekarang mungkin bisa dibilang lebih'' dari jaman dulu cara orang barat ngejajah kita gan... yaitu dengan menjajah budaya kita... yang mulai dimasuki budaya'' dari dy... naudjubillahiminjalik gan kalu sampe budaya kita ngikutin kebarat - baratn...

    yang ada anak muda pada bobrog semua akhlaknya...


    salam...

    BalasHapus
  3. @TS : bang cma mw corect nie..
    yg bagian arti "Be My....",,
    di situ di tulis "Maka tanpa di sadari, dengan mengatakan atau menulis kata2 tersebut, kita telah menyekutukan ALLah SWT."

    ente yg tulis ente yg buat dosa..??

    mksih bang..
    ketigax,, jng di kasih bata y..

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus